3 komentar

Catatan Lolos CSC

Sekian lammaaa aku menunggu,untuk pengumumanku..huaaahahahaha...apa kata orang benar adanya...alhamdulillaah...LOLOS coy!!!...semoga saya bisa mengemban amanah ini dan membawa harum Jabar..aamin..GOLDEN TICKET! haha

0 komentar

Catatan Menunggu Pengumuman

Sampai malam ini..masih belum ada kabar...ya atau tidak si sebenarnya, biar jelas dan tenang...hehe...
Walaupun sudah ada berita yang beredar, saya lolos...kalo pun benar...syukur alhamdulillaah..kita tunggu saja surat nya besok...kalo ga lolos, alhamdulillaah juga hehe
So..tunggu besok (lagi) deh hehe...

1 komentar

Catatan CSC : Subang-Bandung-Subang

Setelah lama gak updtae blog, hari ini saya mulai nulis lagi di blog ini. Hari ini sungguh melelahkan...sebenarnya lelah ini sudah saya rasakan sejak 3 hari lalu, tepatnya jumat sore, ketika saya mendapat info untuk mengikuti seleksi Tim CSC di Kantor Regional Jabar-Bandung. Entah mengapa, tiba tiba badan saya pegal-pegal sampai sore tadi. Panas badan dan sedikit pusing. Demam panggung kali ya...hehe
CSC merupakan sebuah ajang bergengsi di perusahaan ini. Customer Service Championship...hmm entah mengapa tes seleksinya kok ada tes menyanyinya ya? saya pikir tesnya itu bagaimana menjadi seorang CS yang baik. Test melayani pelanggan dengan baik. Selain menyanyi ada tes tertulis dan tes presentasi...hmmm wiken kemarin sungguh tak menyenangkan bagi saya, selain harus berjuang melawan sakit..saya juga harus mempersiapkan untuk seleksi tim CSC. Dengan sekuat tenaga pun saya menyiapkan materi lagu..dan ini yang bisa saya lakukan karena untuk menghadapi tes tertulis, saya pasrah saja karena tak punya buku atau materi untuk dipelajari hahaha.
Senin pagi tadi, jam 6 pagi saya pun meluncur ke Bandung menggunakan motor setia saya...dingin luar biasa, menusuk tulang, apalagi melewati ciater dan tangkuban perahu...semakin ngebut saya supaya segera sampai. Sebenarnya badan masih panas dan pegal2.tak enak sekali rasanya..badan berasa dipotong2...tapi saya tekadkan untuk terus melaju ke Bandung. Sebenarnya tes dimulai jam 9 pagi, tapi jam 8 pagi setiba saya sampai di Bandung..saya sempatkan untuk sarapan bubur ayam di Balubur. Setelahnya pun saya langsung meluncur ke kantor regional...
Singkat cerita, tes tertulis dimulai...dilanjutkan undian urutan presentasi dan menyanyi..yaksss nomer 7 (total peserta 14) ...lumayan bisa buat persiapan..tapi stressnya luar biasa..udah badan ga enak, tegang, stress..fiuhh pengen segera berakhirrrr. Dan jam 3 sore pun sudah bisa pulang karena hasilnya akan diumumkan esok selasa.
Perjalanan bandung ke subang..hmm macet banget di daerah pasteur, sukajadi, setiabudi, dan ledeng..beuhh mendung gelap pulaa...perjalanan masih jauh mannnn!!...tlanjut teruss dan benar, akhirnya di lembang-ciater hujan...tapi saya sudah bertekad pengen segera sampe subang...walopun hujan , saya pun terus melaju. Alhamdulillah setengah 5 sudah di subang. Subang sangat cerah...puanass..dan syukur alhamdulillaah, badan serasa agak membaik..mungkin karena hari ini sudah berlalu hehe..
Sudahlah..lelah sekali hari ini..fisik dan mental...kita tunggu esok apa hasilnya hehe...istirahat dulu ahhh...

0 komentar

Apa si Artinya 'Mlaku-mlaku' ?

Banyak sekali yang menanyakan, apa artinya malaku-mlaku. Memang, kebanyakan bukan orang jawa yang nanyain hehe. Blog saya berjudul 'rudhymlakumlaku.blogspot.com'.

Jadi, arti 'mlaku-mlaku' adalah jalan-jalan. Berasal dari bahasa jawa (ngoko). So, udah tau kan artinya? hehe..happy blogging n vacation

0 komentar

Catatan dari Jogja: Pasar Ngasem dalam Kenangan

Tahukah Anda Pasar Ngasem? Mungkin yang pernah ke jogja, atau asli Jogja pasti tau Pasar Ngasem..ya, itu nama pasar di Jogja yang sangat terkenal selain Pasar Beringharjo...Sebenarya pasar ini lebih terkenal dengan Pasar Burung Ngasem karena memang banyak sekali pedagang burung disini dan tentunya beberapa satwa lainnya seperti ikan, kepompong dan satwa unik lainnya. Tak ketinggalan pula segenap perabotan akuarium. Tapi tak hanya itu, seperti layaknya pasar tradisional lainnya, pasar burung Ngasem juga menjual sayur-mayur, makanan, jajanan pasar, dll.
Pasar burung ini sangat melegenda serta lekat dengan warga Yogyakarta. Bagi masyarakat Jawa, burung memiliki kedudukan tersendiri. Satwa yang bisa terbang dan mengeluarkan suara indah ini telah menjadi bagian dari gaya hidup sejak lama. Bahkan kepemilikan burung menjadi simbol kemapanan hidup. Ada satu peraturan tidak tertulis, bahwa syarat disebut sebagai lelaki dewasa adalah memiliki wisma (rumah), turangga (kuda), curiga (keris), kukila (burung), dan wanita (istri).
Hal tersebut tentu saja menegaskan betapa pentingnya keberadaan Pasar Burung Ngasem. Baik bagi kaum priyayi maupun rakyat jelata seperti saya. Bagi penjual tentu saja Pasar Ngasem menjadi tempat mereka menggantungkan kehidupannya. Bagi pembeli, Pasar Ngasem adalah tempat yang menyenangkan dan stategis untuk membeli hewan. Bagi juru foto, Pasar Ngasem menjadi lokasi yang bagus untuk mengambil gambar. Dan bagi saya, Pasar Ngasem adalah tempat untuk melihat dan menawar hewan-hewan lucu, namun tak pernah membelinya. Tapi selalu tak ketinggalan untuk menikmati Daging Empal yang enak yang khass banget...yang pembelinya suka antre dan bahkan dari luar kota hehe..almarhum ibu yang sering membelikan saya, karena saya seneng banget ama menu itu..Terimakasih Ibu...
Nah, ini dia liputan lebih jauh tentang Pasar Ngasem Jogja
Berkelana ke Pasar Ngasem bisa dikatakan keharusan setelah mengunjungi Kraton Yogyakarta. Selain karena lokasinya yang hanya 400 meter barat Kraton, juga karena pasar ini akan memberikan info penting tentang apa yang dianggap bergengsi di masa kerajaan dahulu. Setelah kuda sebagai alat transportasi dan keris sebagai senjata, burung ada di tempat ketiga sebagai pengukur status sosial. Pasar Ngasem menawarkan berbagai macam burung dengan keindahan kenampakan dan suaranya, serta kegiatan para pecintanya.
Sebuah bukti berupa foto menunjukkan bahwa Pasar Ngasem dengan barang dagangan utamanya berupa burung telah ada sejak tahun 1809. Letaknya yang tak jauh dari Kraton dimaksudkan agar para bangsawan mudah mengaksesnya. Sekitar tahun 1960-an, pasar ini semakin identik dengan burung setelah pedagang burung dari pasar Beringharjo dipindahkan ke tempat ini. Bukan hal mengherankan bila banyak turis menyebut pasar ini dengan bird market karena areal perdagangan burung sepertiga dari luas pasar.
Areal jual beli burung dijumpai dengan berbelok ke kiri dari pintu masuk. Burung perkutut yang dahulu laris dibeli para bangsawan hingga kini masih menjadi salah satu barang dagangan utama pasar ini. Jenis lain yang laris adalah kutilang, kepodang, emprit, prenjak, jalak, dan parkit. Burung yang jarang dibeli namun cukup menarik adalah burung hantu yang anakannya dijual Rp 35.000,-. Salah satu kios burung bahkan menjual burung elang yang kini telah terjual seharga Rp. 350.000,-. Selain binatangnya, kios burung juga menyediakan perlengkapan pemeliharaan seperti kandang dan pakan.
Pasar Ngasem memiliki nuansa berbeda dengan pasar burung lain. Di pasar ini, pengunjung tidak hanya dapat menikmati keindahan burung saja, tetapi juga pertunjukan yang digelar oleh para pecinta burung. Misalnya, pertunjukan keahlian burung dara untuk terbang kembali ke kandang dan adu kemerduan suara berbagai macam burung. Dari pertunjukan itulah biasanya ada calon pembeli yang merasa tertarik dan kemudian rela membayar berapa pun harganya. Penjual kadang juga mau mengajari melatih burung agar dapat berkicau atau sekedar bercakap-cakap tentang cara memelihara burung.
Kalau mau berkeliling, anda juga akan mengetahui bahwa Ngasem tak hanya menjual burung, tetapi juga binatang lain. Berbelok ke kanan dari areal penjualan burung, akan dijumpai kios pedagang ular. Menurut penjualnya, ular yang dijualnya langsung ditangkap dari habitatnya. Jenis ular yang dijual mulai dari ular air hingga kobra dan phyton. Bila ingin melihat, penjual akan mengambil peliharaannya agar pembeli dapat melihat detailnya. Selain ular, kios itu juga menjual berbagai reptil seperti iguana dan penyu. Seekor iguana kecil dijual dengan harga Rp 75.000 sementara bila telah besar harganya mencapai ratusan ribu.
Menuju bagian barat pasar, anda akan menjumpai kios yang menawarkan ikan hias. Jenis ikan dan harganya bervariasi. Ikan hias kecil yang suka berkoloni dijual dengan harga Rp. 1000 per ekor. Ikan hias lain yang dijual adalah arwana dan lou han yang dijual seharga ratusan ribu. Perlengkapan pemeliharaan ikan juga banyak dijual. Mulai dari akuarium dengan berbagai bentuk, karang-karangan, tanaman hias untuk akuarium, dan pakan ikan. Beberapa kios juga menyediakan jasa untuk set up pemeliharaan ikan laut.
Selain ikan, burung, dan ular, binatang peliharaan lain yang dijual adalah anjing, kucing, musang, berbagai jenis ayam hingga kelici dengan berbagai warnanya. Salah satu kios juga menjual mencit dengan satu set tempat peliharaannya yang didesain sebagai arena bermain sehingga pembeli dapat menikmati tingkah mencit layaknya sirkus. Di bagian tengah pasar, terdapat pedagang yang menjual jangkrik. Biasanya, jangkrik dibeli para pecinta burung untuk pakan dan anak sekolah yang ingin mendengarkan suaranya.
Kalau lelah atau pun lapar, seperti pasar tradisional lainnya, Ngasem juga menyediakan jajanan pasar. Salah satu jajanan yang khas adalah jenang gempol (terbuat dari bulatan berbahan dasar tepung beras yang berasa gurih dipadu dengan kuah dari santan dan sirup gula jawa yang manis) yang penjualanya bisa dijumpai di bagian depan pasar. Jajanan lain adalah getuk, lupis, thiwul, dan gatot. Di sebelah kios penjual burung juga tersedia warung-warung makan yang menjual soto dan nasi rames. Penjelajahan ke Pasar Ngasem akan menjadi menyenangkan tentunya.
Apa yang terjadi Sekarang?
Pasar Ngasem sudah pindah!! Mulai Kamis (22 April 2010), sedikitnya 228 pedagang burung di pasar Ngasem dipindahkan ke lokasi baru mereka yaitu Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTHY) di kawasan Dongkelan, Jl. Bantul KM 1, Yogyakarta. Mungkin karena alasan agar lebih tertata lebih bagus kali ya...tapi yang bikin saya salut, proses pemindahan ini tidak menimbulkan kerusuhan atau adu jotos layaknya proses eksekusi pemindahan pasar tradisional lainnya. Malahan boyongannya memakai prosesi kirab..wuaah jogja bangetsss.
Boyongan tersebut diisi dengan kegiatan kirab andong dan gerobak sapi yang melibatkan pedagang, Muspida Kota Yogyakarta, serta Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Ada begitu banyak kenangan yang terukir di sana. Ada banyak kisah dan cerita. Bukan hanya milik saya, namun milik semua warga Jogja. Tiap orang ada masanya, dan tiap masa ada orangnya. Selama berpuluh-puluh tahun orang datang dan pergi, tapi Pasar Ngasem tetap ada di sana. Dan kali ini masanya telah habis. Semua berubah. Yang lama akan digantikan oleh yang baru. Yang muda beranjak dewasa. Yang tua menjadi mati. Tapi kenangan tak kan pernah hilang di hati.
*kira-kira masih ada yang jual daging empal langganan saya gak ya??
beberapa cuplikan artikel diambil dari: www.yogyes.com, gudeg.net, metrotvnews.com

2 komentar

Catatan Ketika Diving (1st experience)

Hai semua, kali ini saya mau cerita tentang Diving...hmm apa si diving itu? bedanya ama Snorkeling apa?
Catatan ini ditulis berdasarkan pengalaman pertama saya, menyelam di laut lepas. Wuahh asik banget, pengalaman yang tak terlupakan. Seneng, deg2an, rada panik campur aduk karena pengalaman pertama si hehe... Petualangan bersama haykal dan si mas hendra...
Okey, apa si Diving itu?
Menyelam atau lebih dikenal dengan istilah scuba diving adalah salah satu cara untuk memasuki dunia keindahan bawah laut. Menyelam atau diving menawarkan kehidupan petualangan yang menakjubkan dan memacu adrenalin bagi yang mencobanya. Hanya sedikit orang yang pernah merasakan dan secara langsung menyaksikan dan mengalami serta melihat indahnya dunia bawah laut. Tentu saja ini menjadi pengalaman tak terlupakan bagi yang pernah mencobanya.
Indaah bangettt campur deg2an hehe... apalagi pengalaman nafas pake alat khusus dari mulut, kebiasaan nafas kan pake hidung jadi rada panik kalo pas didalem laut hehe. Ditambah lagi ada kode khusus yang musti digunakan secara benar, misal: mengacungkan jempol itu artinya "naik keatas/permukaan laut" haha..kalo di darat mengacungkan jempol itu artinya bagus/okey...ini dia kode yang salah..maksudnya si bilangnya kuereenn bagusss...okeyyy...
kode yang salah...haha
seharusnya gini ni kalo ngasih tau "bagus, okey,siiip" di dalam laut:
ini dia kode yang benarrr
Menyelam menjadi aktivitas yang dapat mendekatkan diri dan mancintai alam. Menyelam adalah rekreasi dan wisata yang berwawasan llingkungan. Untuk dapat rnenyelam digunakan 2 cara yaitu snorkeling / skin diving dan scuba diving.
Perbedaan antara snorkeling/skin diving adalah:
Skin Diving:kegiatan ini dilakukan di permukaan air dan pada kedalaman yang relatif dangkal, serta waktu penyelaman yang relatif terbatas, bergantung kepada teknik kemampuan penyelam dalam menahan nafas. Peralatan yang dibutuhkan saat akan skin diving tidak terlalu banyak seperti scuba diving, yaitu hanya dibutuhkan masker beserta snorkel-nya, kemudian fins dan bagi yang belum terlalu pandai berenang bisa memakai juga live vest atau rompi pelampung tambahan.
Scuba diving kegiatan ini dilakukan di bawah permukaan laut dengan kedalaman yang lebih dalam serta waktu penyelaman yang lebih lama, tetapi dibutuhkan peralatan pendukung yang lengkap seperti regulator, BCD, tank, dsb. Peralatan tersebut dinamakan SCUBA yang merupakan kepanjangan dan Self Contained Under Water Breathing Apparatus. Untuk menggunakan peralatan tersebut sangat diperlukan pelatihan melalui kusus dibawah panduan instruktur secara langsung.
Dengan pelatihan yang benar dan tepat serta seorang instruktur yang professional maka penyelaman akan rnengembangkan pengetahuan dan kemampuan secara menyeluruh dan lebih mendalam. Selama pelatihan selam akan diajarkan mengenai teori dan praktik yang berhubungan dengan penyelaman. Sertifikat akan diberikan setelah selesai mengikuti pelatihan. Dengan rnemenuhi seluruh standar yang berlaku, sertifikasi selam yang dimiliki berlaku secara international. Jadi tak perlu kuatir seat akan menyelam di luar perairan Indonesia, karena sertifikat SSI sudah diakui di seluruh dunia. Tanpa sertifikat menyelam orang tidak diperbolehkan rnenyelam bahkan saat akan menyewa peralatan pun diharuskan memperlihatkan sertifikat. Ada berbagai macam organisasi selam yang memberikan pelatihan dan sertifikasi menyelam. Dalam memilih kursus dan pelatihan diving pilihlah organisasi yang memiliki sertifikat yang berlaku dan diakui secara internasional.
Syarat Untuk Diving:
Sehat jasmani dan rohani
Kesehatan merupakan hal yang mutlak dan harus diperhatikan sebelum anda memutuskan mengikuti pelatihan diving, maka dari itu ada baiknya juga anda melengkapi surat keterangan sehat dan Iayak secara medis dari dokter atau rumah sakit sebelum anda memulai mengikuti pelatihan diving, hal tersebut penting dan menjadi syarat utama.
Usia minimum 15 tahun
Siapun anda yang berusia minimum 16 tahun dan tentunya memiliki kondisi tubuh yang sehat dapat mengikuti pelatihan diving. Untuk peserta yang berusia di bawah 15 tahun yang dapat mengikuti pelatihan diving, tetapi sertitikat yang diberikan berbeda, pada usia 15 tahun diberikan sertifikat open water junior.
Memiliki kemampuan di air / watermanship
Banyak anggapan umum yang menyatakan bahwa untuk menjadi seorang penyelam diperlukan kemampuan berenang yang hebat seperti seorang atlet. Apakah hal tersebut itu benar? Jawabannya tidak terlalu benar, untuk menjadi seorang penyelam anda tidak harus memiliki kemampuan seperti seorang atlet renang, tetapi cukup dapat berenang sejauh 200 meter, berenang dengan jarak 12 meter di bawab air (Apnea/ menahan nafas) dan dapat mengambang di permukaan selama 10 menit tanpa bantuan alat (water trapen).
:tanjung benoa-bali:
hendra-rudhy-haykal
http://baliwatersports.com/blog/index.php/tag/snorkeling/

2 komentar

Catatan dari Balikpapan

Balikpapan, kapan ya bisa kesana? berawal dari iseng-iseng nyari tiket murah pesawat JKT-BPN (jakarta-balikpapan pp) akhirnya saya bisa juga bersilaturahmi ke Mas Bondan sekeluarga: Mbak Mila-Alfin-Intan. hehe
Desember 2009, tepatnya tanggal 4-6, tercapailah harapan untuk bisa beranjangsana ke Balikpapan. Via Lion Air, menempuh waktu sekitar 2 jam 5 menit.
Setiba di Bandara Sepinggan Balikpapan, langsung dijemput deh hehe. Dengan Espas silver kami menuju ke ke rumah. Karena sudah masuk waktu sholat maghrib kami pun singgah ke mesjid untuk sholat, lalu makan malam di tepi pantai...apa ya nama tempat makannya? (apa ya Mas Bondan?) haha, kalo ga salah si Melawai... yang diinget cuma menunya: bebek goreng, pisang gapit..maknyus dengan sumilir angin pantai di malam hari. Selanjutnya kami pulang ke rumah dengan pemandangan kota Balikpapan di malam hari yang khas di tepi pantai, indahnya. Kebayang gimana panasnya ya? tapi sewaktu saya kesana lagi gak panas, biasa aja...malahan lebih panas kota Subang haha.
Hari kedua, diawali dengan nyari oleh-oleh di Kebun Sayur...tapi janganharap bakal ketemu yang namanya kangkung, bayam, wortel dkk haha...ini pasar yang khusus menjual oleh-oleh khas Balikpapan ataupun Kalimantan Timur pada umumnya dan malah Kalimantan kayaknya, karena saya sempat melihat batu-batu mulia dari Martapura ataupun kerajinan dari Getah Nyatu kalimantan Tengah. Selain barang-barang dari kota lain tersebut, disini tentu lebih banyak menyediakan barang-barang khas Kalimantan Timur tentunya seperti pakaian-pakaian serta pernak pernik Dayak Kalimantan TImur yang berciri khas berwarna cerah seperti kuning.
Nah ini dia pas parkir di Kebun Sayur, kejauhan dari trotoar mas haha...ya sudahlah..saatnya belanja.
Dan di pasar ini oleh-oleh yang dapat dicari adalah berupa sarung khas Samarinda, Amplang-makanan khas, Ukiran2 dayak,kaos khas balikpapan, batu2 Martapura dan juga ada Lampit-tikar rotan.
Beres belanja oleh2, langsung makan siang di RM Kenari, deket Bandara Sepinggan.
wuaaahhh kuliner mulu ya hehe...perjalanan kesana melintasi kota Balikpapan di siang hari, wuah bener bener kelihatan indahnya kota di tepi pantai....luar biasa Indonesia. Setibanya di RM Kenari, langsung disuguhkan dengan menu andalan khas Balikpapan: Kepiting Lada Hitam.
wuiih yuammik banget, menu 1 porsi buat 4 orang bener-bener mengenyangkan...sensasi lada hitamnya hmmm, jadi pingin kesana lagi. Setelah makansiang selesai, perjalanan menuju masjid untuk dhuhuran , sehabisnya langsung meluncur ke Kemala Beach yang tak jauh dari masjid...wah indahnya, pantai deket kota, deket bandara...
Dari Kemala Beach, langsung nyari kerupuk macan ama bapia khas balikpapan. Kuku macan itu krupuk ikan tjap kuku macan hehe, rasnya uenak..Nah kalo bapia balikpapan beda ama jogja, ukurannya lebih gede. Cocok buat mbalang kirik haha.
Oh iya, tau pisang Gapit? itu cemilan khas balikpapan (kuliner again haha mumpung ama Pak Bondan)...kenapa disebut Gapit? sebenernya pisang ini dibakar dan di japit pake penjepit pas dibakar, terus disajikan dengan saos gula merah dan bisa dicampur keju hmmm maknyusss... mau tau cara buatnya? ini dia resepnya hehe http://indorecipe.com/bl0g3/?p=2925.
Ini dia foto Pisang Gapit:
Hari ketiga, last day... Hari minggu pagi di Balikpapan, menuju Lapangan merdeka Pertamina Balikpapan...
lagi2 pemandangan indah, lapangan semacam Gasibu di Bandung...rame penjual pasar kaget dan yang berolahraga, tapi ini deket ama pantai, sumilir angin pagi yang suejuk...apalagi sarapan ama *aduh apa ya nama makanan ini? lupa...ini dia fotonya:
Mirip lontong kari ya...hehe *hmm penasaran apa namanya ya.
Saatnya pulang...hehe balik ke jakarta dengan setumpuk oleh2 dan tentunya 1 box kepiting lada hitam...tapiiiii si kepiting di culik ke Bogor huhu ..ada yg ngidam soalnya haha ya sudahlah yang penting ada ongkos gantinya haha... perjalanan yang indah. Maturnuwun buat Mas Bondan sekeluarga hehe...

2 komentar

Catatan Kawah Putih

Buat yang tinggal di Bandung kayanya udah ga asing lagi yang namanya Kawah Putih...atau ada yang ga tau hehe...Nah Catatan ini menceritakan perjalanan saya ketika berkunjung kesana...let's go!!...
Apa sih Kawah Putih? Dimana Tuh?
Kawah Putih adalah sebuah danau kawah dari Gunung Patuha dengan ketinggian 2.434 meter di atas permukaan laut dengan suhu antara 8-22°C. Di puncak Gunung Patuha itulah terdapat Kawah Saat, saat berarti surut dalam Bahasa Sunda, yang berada di bagian barat dan di bawahnya Kawah Putih dengan ketinggian 2.194 meter di atas permukaan laut. Kedua kawah itu terbentuk akibat letusan yang terjadi pada sekitar abad X dan XII silam.Kawah Putih ini terletak sekitar 46 km dari Kota Bandung atau 35 km dari ibukota Kabupaten Bandung, Soreang, menuju Ciwidey.
Nah, blog ini nyeritain perjalanan ke Ciwidey bareng temen2 Combiphar :1maret08:P Lutfi-A Nirwan-T Sedah-Ucy-Bu Pre-Vincen...pake Avanza pinjeman babehnya a nirwan...haturnuhun Pak hehe...berangkat jam 9 pagi menuju ke arah Ciwidey...biasa tim narsis foto2 dulu yoooo.
Perjalanan ke Ciwiwdey ini sudah yang ketiga kalinya. Pemandangan indah....
Legenda Kawah Putih
Gunung Patuha konon berasal dari nama Pak Tua atau ”Patua”. Masyarakat setempat sering menyebutnya dengan Gunung Sepuh.Dahulu masyarakat setempat menganggap kawasan Gunung Patuha dan Kawah Putih ini sebagai daerah yang angker, tidak seorang pun yang berani menjamah atau menuju ke sana. Konon karena angkernya, burung pun yang terbang melintas di atas kawah akan mati.
Misteri keindahan danau Kawah Putih baru terungkap pada tahun 1837 oleh seorang peneliti botanis Belanda kelahiran Jerman, Dr. Franz Wilhelm Junghuhn (1809-1864) yang melakukan penelitian di kawasan ini. Sebagai seorang ilmuwan, Junghuhn tidak mempercayai begitu saja cerita masyarakat setempat. Saat ia melakukan perjalanan penelitiannya menembus hutan belantara Gunung Patuha, akhirnya ia menemukan sebuah danau kawah yang indah. Sebagaimana halnya sebuah kawah gunung, dari dalam danau keluar semburan aliran lava belerang beserta gas dan baunya yang menusuk hidung. Dari hal tersebut terungkap bahwa kandungan belerang yang sangat tinggi itulah yang menyebabkan burung enggan untuk terbang melintas di atas permukaan danau Kawah Putih.
Karena kandungan belerang di danau kawah tersebut sangat tinggi, pada zaman pemerintahan Belanda sempat dibangun pabrik belerang dengan nama Zwavel Ontgining ‘Kawah Putih’. Kemudian pada zaman Jepang, usaha tersebut dilanjutkan dengan nama Kawah Putih Kenzanka Gokoya Ciwidey yang langsung berada di bawah penguasaan militer Jepang.
Di sekitar kawasan Kawah Putih terdapat beberapa makam leluhur, antara lain makam Eyang Jaga Satru, Eyang Rongga Sadena, Eyang Camat, Eyang Ngabai, Eyang Barabak, Eyang Baskom, dan Eyang Jambrong. Salah satu puncak Gunung Patuha yakni Puncak Kapuk, konon merupakan tempat pertemuan para leluhur yang dipimpin oleh Eyang Jaga Satru. Konon, di tempat ini terkadang secara gaib terlihat sekumpulan domba berbulu putih yang oleh masyarakat disebut domba lukutan.
Danau Kawah Putih memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Air di danau kawahnya dapat berubah warna, kadangkala berwarna hijau apel kebiru-biruan bila terik matahari dan cuaca terang, terkadang pula berwarna coklat susu. Paling sering terlihat airnya berwarna putih disertai kabut tebal di atas permukaan kawah. Selain permukaan kawah yang berwarna putih, pasir dan bebatuan di sekitarnya pun didominasi warna putih, oleh karena itu kawah tersebut dinamakan Kawah Putih.
Menuju ke Kawah Putih
Sejak tahun 1987 PT. Perhutani (Persero) Unit III Jabar dan Banten mengembangkan kawasan Kawah Putih ini menjadi sebuah objek wisata. Untuk tiket masuk areal objek wisata Kawah Putih, setiap orang dikenakan biaya Rp 10.000,00, (Rp. 12.000,00, >updated 24/10/09) sudah termasuk premi asuransi. Objek wisata Kawah Putih dibuka mulai pukul 07.00 dan tutup pada pukul 17.00, setiap hari Senin sampai dengan Minggu. Fasilitas bagi pengunjung di sekitar Kawah Putih sudah cukup memadai dengan adanya areal parkir, transportasi transit menuju kawah, pusat informasi, mushala, dan warung-warung makanan.
Untuk menuju ke sana, pengunjung dari Jakarta dapat melewati tol Cipularang terus menuju pintu keluar tol Kopo menuju Soreang ke arah selatan ke kota Ciwidey. Sekitar 20 – 30 menit dari kota Ciwidey terlihat tanda masuk menuju gerbang masuk objek wisata Kawah Putih yang ada di sebelah kiri jalan. Untuk menuju Kawah Putih dari gerbang masuk kawasan objek wisata Kawah Putih disarankan menggunakan kendaraan, jangan berjalan kaki karena jalan yang agak menanjak dan cukup jauh, yaitu sekitar 5,6 km atau sekitar 10 – 15 menit dengan kendaraan. Kendaraan pribadi dapat langung menuju tempat parkir luas yang tersedia tidak jauh dari kawah. Sementara pengunjung dengan rombongan besar yang menggunakan bis, atau transportasi umum dapat menggunakan kendaraan khusus yang ada di areal parkir dekat gerbang masuk untuk mencapai kawah dari pintu masuk. Kondisi jalan yang kecil dan menanjak tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan jenis bis besar maupun sedang.
Transportasi umum menuju Ciwidey dari Bandung dapat ditemui di Terminal Kebun Kalapa maupun Leuwi Panjang. Setelah sampai di Kota Ciwidey maka perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan angkutan pedesaan tujuan Situ Patengan. Angkutan pedesaan yang menuju Situ Patengan ini melintasi objek-objek wisata yang ada di kawasan Ciwidey yaitu Perkebunan Strawberry, Kawah Putih, Ranca Upas, & kolam renang air panas Cimanggu. Untuk dapat menjelajahi dan menikmati keindahan alam kawasan Ciwidey dan sekitarnya rasanya tidak cukup hanya satu hari. (http://ariesaksono.wordpress.com/2008/03/10/kawah-putih-ciwidey-bandung-selatan/)

0 komentar

Catatan Perjalanan

Halo semua
Memulai blog ini...saya mau ngenalin diri saya...nama saya Rudhy..mau lebih detail bisa lihat di my profile, atau di facebook saya.
Blog ini bakal berisi catatan perjalanan saya yang hobi jalan-jalan, alias mlaku-mlaku alias ulin alias vacation hehe....
Happy vacation and happy blogging!